Sopir Taksi Diduga Alami ‘Angin Duduk’, cara Pertolongan Pertama,Kasus seorang sopir taksi yang diduga mengalami “angin duduk” atau serangan jantung mendadak kembali mengingatkan kita akan pentingnya pemahaman mengenai kondisi ini dan langkah-langkah pertolongan pertama yang harus diambil. “Angin duduk” adalah istilah yang sering digunakan di masyarakat untuk menggambarkan serangan jantung mendadak yang bisa terjadi tanpa gejala yang jelas. Kondisi ini sangat berbahaya dan membutuhkan penanganan cepat agar dapat menyelamatkan nyawa.

Sopir Taksi Diduga Alami ‘Angin Duduk’, cara Pertolongan Pertama

Apa Itu ‘Angin Duduk’?

“Angin duduk” atau yang dikenal dalam istilah medis sebagai angina pectoris merupakan kondisi di mana terjadi penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah koroner yang menyuplai oksigen ke jantung. Akibatnya, aliran darah ke jantung terganggu, yang bisa menyebabkan nyeri dada hebat hingga serangan jantung. Penyebab umum dari kondisi ini termasuk stres, kelelahan, atau aktivitas fisik yang berlebihan, yang bisa memicu jantung bekerja lebih keras dari biasanya.

Gejala “angin duduk” bisa muncul secara tiba-tiba dan seringkali diabaikan karena dianggap sebagai nyeri dada biasa. Namun, jika tidak ditangani dengan cepat, kondisi ini bisa berakibat fatal.

Pertolongan Pertama untuk ‘Angin Duduk’

Menangani “angin duduk” dengan cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah kondisi yang lebih serius. Berikut adalah langkah-langkah pertolongan pertama yang harus dilakukan jika seseorang diduga mengalami “angin duduk”:

  1. Berhenti dan Istirahat: Jika seseorang tiba-tiba merasa nyeri dada, segera hentikan segala aktivitas fisik dan istirahat. Duduk atau berbaringlah dengan nyaman sambil menjaga kepala tetap tinggi untuk memudahkan aliran darah.
  2. Minum Obat yang Diperlukan: Jika penderita sudah memiliki riwayat penyakit jantung dan memiliki obat seperti nitrogliserin, segera minum sesuai dosis yang dianjurkan. Obat ini membantu melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke jantung.
  3. Tetap Tenang dan Hindari Panik: Kepanikan hanya akan memperburuk kondisi. Cobalah untuk tetap tenang dan bernapas perlahan. Mintalah orang di sekitar untuk membantu jika memungkinkan.
  4. Hubungi Layanan Medis Darurat: Segera hubungi layanan medis darurat atau ambulans. Sampaikan gejala yang dialami agar petugas medis bisa memberikan panduan tambahan sebelum bantuan tiba.
  5. Bantu dengan CPR jika Diperlukan: Jika penderita kehilangan kesadaran dan tidak bernapas, segera lakukan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) atau RJP (Resusitasi Jantung Paru). Ini bisa membantu menjaga aliran darah ke otak dan organ vital lainnya hingga bantuan medis datang.